KUALA TANJUNG  —  PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menargetkan kenaikan angka penjualan aluminum sebesar 249 ribu ton pada 2022. Produksi aluminum sebesar 229 ribu ton pada 2022.

Angka tersebut lebih kecil dibandingkan realisasi produksi aluminum pada tahun lalu yang mencapai 243 ribu ton. Angka tersebut lebih besar dibandingkan 2021 yang hanya 218 ribu ton. “Target produksi aluminum tahun ini angkanya 229 ribu ton, sedangkan penjualan ditargetkan sebesar 249 ribu ton pada 2022, lebih besar dibandingkan tahun 2021 yang hanya 218 ribu ton,” kata Manajer Humas Inalum Bambang Heru saat dijumpai di Kantor Inalum Operating, Kuala Tanjung, Selasa (29/3). 

Komoditas aluminium dengan diversifikasi produk Ingot, Alloy, dan Billet menjadi salah satu inventori strategis Grup MIND ID sekaligus menjadi andalan Inalum Operating. Pada 2021 tercatat rata-rata operasional tungku sebanyak 458 unit dari total 510 unit atau 90 persen dari kapasitas terpasang di pabrik reduksi. 

Sebelumnya, Direktur Operasi dan Portofolio Inalum Danny Praditya memproyeksikan operasional Pabrik Aluminium Remelt bisa dilakukan pada Desember 2022. Ia menyebutkan, pembangunan pabrik sudah mencapai 35 persen dan diharapkan bisa rampung sesuai target.

Menurut Danny, Pabrik Aluminium Remelt itu merupakan salah satu upaya Inalum untuk melakukan diversifikasi produk. “Masih banyak yang sedang dan akan dikerjakan perusahaan sesuai target-target yang ditetapkan," kata Danny.

Seperti juga upaya meningkatkan produksi melalui pot upgrading yang saat ini sedang dibangun dan direncanakan selesai pada Oktober 2023. Danny mengatakan, Inalum berencana meningkatkan kapasitas smelter menjadi 400 ribu ton pada 2024-2025. Tercatat, pada 2021 dan 2022 produksi Inalum masih 250 ribu ton.

"Hasil kinerja tahun 2021 berhasil membuktikan bahwa Inalum Operating mampu melewati dua tahun pandemi dan tetap berkontribusi bagi semua pemangku kepentingan dan masyarakat, " kata Danny. 

Danny mengatakan, pencapaian kinerja positif Inalum Operating didukung oleh optimalnya kinerja tiga fasilitas utama pabrik peleburan aluminium, yakni pabrik karbon, reduksi, dan pencetakan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat